Berhenti Kritis

Setelah sekian lama tak berkritis kritis ria. Untuk menjaga idealisme yang semakin luntur di tengah acara golek duit dll dan stlh mengupdate tivi saya sedikit berfikir lagi. Hingga kemarin saya masih sangat apatis dan kudet tentang berita nasional,hingga berita piala dunia. terlalu lama di zona kapitalis seakan membuat pikiran apatis dengan isu2 sosial,budaya,lingkungan dan politik. kemudian bayangku merangkak santai mengingat kawan2 yang dulu sangat lantang seakan "membela" proletar,kaum cilik,atau orang2 yg terpinggirkan. dari yang nyocot saja tentang kontra semen,agama,budaya,lingkungan dan isu2 sosial lainnya sekarang seakan "mengabdi" kepada kapitalis. aku bertanya apakah kita harus tetap menjaga idealis tentang nilai2 kerakyatan ketika kita sudah masuk di era kapitalis. esuk hari kita sudah kembali ke tempat kerja masing2,dan semoga ini adalah malam yang sangat santai untuk merenungi nya. sugih tanpo bondo,digdoyo tanpo aji,trimah mawi pasrah,sepi pamrih tebih ajrih.

selamat kembali ke pelukan setumpuk aktivitas dan rutinitas masing2.


Komentar